Ketika revolusi mahasiswa berkecamuk di Paris, Dimas Suryo seorang
eksil politik Indonesia bertemu Vivienne Deveraux, seorang mahasiswa
Prancis yang ikut demonstrasi melawan pemerintah Prancis. Pada saat yang
sama, Dimas menerima kabar dari Jakarta: Hananto Prawiro, sahabatnya,
ditangkap tentara dan dinyatakan tewas. Dimas merasa cemas dan gamang.
Bersama puluhan wartawan dan seniman lain, dia tak bisa kembali ke
Jakarta karena paspornya dicabut oleh pemerintah Indonesia. Sejak itu
mereka mengelana tanpa status yang jelas dari Santiago ke Havana, ke
Peking dan akhirnya mendarat di tanah Eropa untuk mendapatkan suaka dan
menetap di sana.
Di tengah kesibukan
mengelola Restoran Tanah Air di Paris bersama tiga kawannya: Nug, Tjai,
dan Risjaf—mereka berempat disebut Empat Pilar Tanah Air—Dimas,
terus-menerus dikejar rasa bersalah karena kawan-kawannya di Indonesia
satu persatu tumbang, dikejar, ditembak, atau menghilang begitu saja
dalam perburuan Peristiwa 30 September. Apalagi dia tak bisa melupakan
Surti Anandari—isteri Hananto—yang bersama ketiga anaknya
berbulan-bulan diinterogasi tentara.
Pulang adalah sebuah
drama keluarga, persahabatan, cinta dan pengkhianatan berlatar belakang
tiga peristiwa bersejarah: Indonesia 30 September 1965, Prancis Mei
1968, dan Indonesia Mei 1998.
Pelanggan setia miliki bukunya hanya di Gramedia TSM Bandung dengan biaya investasi sebesar Rp. 70.000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar