Habibie & Ainun merupakan karya terbaru dari
mantan presiden Republik Indonesia ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie. Buku ini
berisi kisah-kisah dan pengungkapan rasa cinta terdalam dari sang profesor
kepada almarhumah istrinya yakni Hj. Hasri Ainun Habibie binti R. Mohamad
Bestari yang wafat pada tanggal 23 Mei 2010 lalu. Dalam kata pengantarnya,
Habibie mengaku jika penulisan buku ini menjadi terapi bagi dirinya untuk
mengobati kerinduan, rasa tiba-tiba kehilangan dari seseorang yang telah
menemani dan berada dalam kehidupannya selama 48 tahun 10 hari, baik dalam
berbagi derita maupun bahagia. Walau pun ia sudah ikhlas tetapi ia tidak bisa
membohongi dirinya bahwa ia masih terpukul pasca ditinggalkan sang istri
tercinta. Bahkan menurutnya antara dirinya dan Ainun adalah dua raga tetapi
hanya satu jiwa.
Tiga
Manula, Liem, Sanip, Waluyo, mengunjungi desa asal Waluyo, Tingal. Dalam
perjalanan mudik itu timbul berbagai kekonyolan. Dengan kepiawaian mengolah
cerita, Benny habis-habisan mengeksplorasi tokoh Sanip yang sok tahu, Waluyo
yang super- lugu, dan Liem yang sabar tapi selalu kena getah ulah kedua
temannya itu.
Tiga
Manula Jalan-jalan ke Pantura adalah buku pertama dari dua jilid Tiga Manula
Menyusuri Jawa. Apakah Liem, Sanip, Waluyo benar-benar menemukan Tingal? Ikuti
kisahnya.PS: Sttt… ada bonus poster dan 32 halaman warna loh.
Biografi Chairul Tanjung yang diawali dengan kisah bagaimana
di tengah keterbatasan kondisi ekonomi keluarga, Chairul Tanjung mampu melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi. Kedua orangtua sangat tegas dalam mendidik anak-anaknya,
termasuk Chairul Tanjung. Orangtuanya mempunyai prinsip, “Agar bisa keluar dari
jerat kemiskinan, pendidikan merupakan langkah yang harus ditempuh dengan
segala daya dan upaya.” Apa pun akan mereka upayakan agar anak-anak mereka
dapat melanjutkan pendidikan tinggi sebagai bekal utama kehidupan masa depan.
Sang ibunda, Halimah, mengatakan bahwa uang kuliah Chairul
Tanjung pertama yangdiberikan kepadanya, diperoleh ibunda dari menggadaikan
kain halus miliknya.
Bab-bab berikutnya masih menceritakan kehidupan masa muda Chairul Tanjung, saat-saat menjadi mahasiswa
sampai kisah awalnya menjadi wirausaha. Tahun 1987, Chairul Tanjung menjadi
kontraktor pembangunan pabrik sumpit di Citeureup, Bogor, seluas 800 meter
persegi. Tapi yang jadi malah pabrik sandal.
Buku ini juga mengisahkan kehidupan rumah tangga dan
keluarga Chairul Tanjung, ketika Chairul Tanjung bertemu dengan perempuan Jawa,
Anita Ratnasari, yang tegas dan tegar.
Ketika Barry Fairbrother meninggal
mendadak di usia awal empat puluhan, penduduk kota Pagford syok.
Pagford, kota kecil yang menggambarkan
suasana kota ideal di Inggris, damai, tenteram dan teduh ternyata tak seperti
yang dibayangkan. Di balik penampilan alun-alun tua yang klasik dan gereja yang
indah, kota ini adalah kota yang bergejolak. Kota yang dilanda perang.
Si kaya berperang dengan si miskin,
remaja berperang dengan orangtua, istri berperang dengan suami, dan guru
berperang dengan murid. Penampilan damai Pagford benar-benar menipu.
Kursi kosong di dewan kota akibat
meninggalnya Barry menjadi pemicu perang terbesar yangakan terjadi di kota itu.
Siapakah yang akan memenangkan jabatan idaman melalui pemilu yang penuh
tipuan, duplikasi dan penguakan rahasia-rahasia tak terduga itu?
Dalam karya pertamanya untuk pembaca
dewasa ini, sekali lagi Rowling mengejutkan kita dengan keluasan cakupan
imajinasinya. Dia berhasil meninggalkan citra Harry Potter untuk memunculkan
citra baru bernuansa Dickens yang akan membuai pembaca.
Arial adalah sosok yang paling ganteng diantara mereka, berbadan tinggi besar. Arial selalu tampak rapi dan sporty. Riani adalah sosok wanita berkacamata, cantik, dan cerdas. Ia mempunyai cita-cita bekerja di salah satu stasiun TV.
Zafran seorang picisan yang berbadan kurus, anak band, orang yang apa adanya dan kocak. Ian memiliki postur tubuh yang tidak ideal, penggila bola, dan penggemar Happy Salma. Dan yang terakhir adalah Genta yang selalu dianggap sebagai “the leader” oleh teman-temannya, berbadan agak besar dengan rambut agak lurus berjambul, berkacamata, aktivis kampus, dan teman yang easy going.
Lima sahabat ini telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Suatu ketika mereka jenuh akan aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama. Terbesit ide untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Ide tersebut pun disepakati. Selama tiga bulan berpisah itulah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya. Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan. Dalam perjalanan tersebut mereka menemukan arti manusia sesungguhnya.
Kelebihan lain buku
TGSM ini adalah terletak pada petanya. Kisah seru perjalanan hidup nabi Muhammad
SAW lebih tergambar dengan jelas di pikiran karena adanya peta di tiap bagian
cerita, sehingga memudahkan pembaca untuk memindahkan kisah dari bentuk tulisan
ke dalam gambar bergerak dalam benak. Ahmad Hatta banyak merujuk petanya pada
Al Athlas at Tarikhi li Sirah ar-Rasul oleh Dr. Sami bin Abdullah al-Maghluts,
serta Athlas al-Qur’an oleh Dr. Syauqi Abu Khalil. Petanya cakep, benar-benar
menunjang kisahnya sehingga membuatnya jelas.
Semua berawal dengan Eragon...
Dan berakhir dengan Warisan.
Beberapa waktu lalu, Eragon––Shadeslayer, Penunggang Naga––bukanlah siapa-siapa, hanya bocah petani miskin. Naganya, Saphira, cuma batu biru di hutan. Sekarang, nasib seluruh umat manusia berada di tangan mereka.
Latihan dan pertempuran selama berbulan-bulan yang panjang membawa kemenangan dan harapan, tapi juga duka mencekam. Namun, pertempuran yang sesungguhnya belumlah terjadi: mereka harus berhadapan dengan Galbatorix. Mereka mesti cukup kuat untuk mengalahkannya. Dan kalau mereka tidak mampu, berarti yang lain tidak punya peluang.
Tidak ada yang menyangka sang Penunggang dan naganya akan mampu sampai sejauh ini. Tetapi, sanggupkah mereka menggulingkan si raja jahat dan mengembalikan keadilan ke Alagaësia? Dan kalaupun sanggup, seberapa besarkah pengorbanan yang harus dilakukan?
Satu keajaiban terjadi di Afrika. Benua Hitam itu geger karena ulah anak ini. Sungguh menakjubkan, anak yang terlahir dari keluarga non muslim ini hafal Al-Quran dan shalat lima waktu di umur 1,5 tahun. Dia juga berbicara dengan lima bahasa asing; Arab, Inggris, Prancis, Kiswahili, dan Itali pada umur lima tahun. Dia juga telah mengislamkan ribuan or¬ang di beberapa negara di Afrika. Siapa sebenarnya anak ajaib ini? Bagaimana ia bisa menjadi jenius seperti itu? Bagaimana tanggapan orang tua dan masyarakat sekitarnya yang mayoritas beragama non muslim? Apa saja pesan dakwah yang disampaikan anak ini? Anda akan temukan jawabannya dalam buku ini.
Bukti yang sangat nyata dari kebesaran Allah SWT, Allah sungguh Maha Besar, ke-besaran-Nya meliputi segala sesuatu. Tidak masuk akal, susah untuk dipahami, tapi keimanan dalam hati tersentuh dengan kebesaran-Nya untuk kemudian lisan ini hanya bisa berucap, Allahu Akbar! —Dr. H. Atabik Lutfi, MA, Ketua IKADI JAKARTA dan Alumni Universitas Kebangsaan Malaysia, Kuala Lumpur Inspirasional, mengagumkan, dan terperangah saya dibuatnya. Seorang anak yang terlahir dari keluarga non muslim dalam usia 1.5 tahun menghafal Al-Quran. Hati saya bergetar dan bergemuruh dibuatnya. Amazing! —Muhammad Audia Firdaus, Manager HRD, Rollingstone Magazine, Jakarta Akal manusia tidak akan mampu melampaui atau menjangkau apa yang dialami oleh anak ini. Selain hati mereka yang senantiasa bersujud dan menyembah-Nya. Idola baru dalam kehidupan modern umat Islam. Saya acungkan dua jempol untuk penulis buku ini. Selamat Saudaraku! —Muhammad Saeful, Sekertaris Duta besar Indonesia untuk Irak Terlepas dari jarak Tanzania yang begitu jauh, peristiwa agung yang menandakan ke-ajaiban penciptaan Allah SWT menggema sampai ke Indonesia. Dan penulis dengan gaya narasi yang apik, indah, dan detail berusaha untuk menyampaikannya kepada Anda. Must a read book! —Dr. KH. Afandi Muchtar, Alumni Mc Ghill University, Kanada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar